Hai . Aku kembali ^^
mau neg post cerpen nih :v
ini sih dulu cuma di dibaca sama sahabat aku dan Guru B.indonesia aku ^^
tapi belum banyak yang baca :v jadi mau nge post cerpen disini :)
Sorry kalau ada kesalahan penulisan , kesamaan nama , tempat , atau kejadian :)
semua ini cuma khayalan aku aja ^^
Thank's sebelumnya ^^
Hope You Like My Story!^^
Bertahan Walau Sakit..
By : Chrysanti Anastasya Silaban
Kanker. Penyakit yang kini tengah menggerogoti tubuhku. Entah sudah dimana saja kanker itu berada . Setiap hari, setiap jam , setiap menit , bahkan setiap detik , hanya rasa sakit yang selalu ku
rasakan.
"Dok, Bagaimana hasil CT-Scan nya?"
"Dari hasil yang telah saya lihat , Kanker yang Ellen alami sudah mulai menyebar, bu. Pusat kanker tersebut ada di kakinya . Lebih terpatnya ia mengidap penyakit kanker tulang . Dalam waktu yang singkat, kanker itu bisa menyebar ke seluruh tubuh. "
"Ya Tuhan,, Lalu apa yang harus kita lakukan ,Dok?"
"Jadi begini , Pertama yang harus kita lakukan adalah kemoterapi. Lalu kita lihat hasilnya . Apakah tubuh Ellen menerima efek dari kemoterapi tersebut atau menolaknya . Saya takutkan tubuh nya menolak , karna itu bukan hal yang tidak mungkin, Ellen juga masih muda, Bu . Saya juga berharap dengan kemoterapi yang secepatnya kanker ini tidak merusak organ tubuh yang lain. Sebelum terlambat ,Bu "
"Baiklah Dok , Lalu kapan kita bisa melakukan kemoterapinya, Dok? "
" Secepatnya bu . 3 Hari lagi saja kalau ibu ingin semua berjalan dengan baik. Tapi ibu harus ingat bahwa kemoterapi menimbulkan efek samping. Saya berharap Ellen mengerti ,Bu ."
"Baiklah.Dok. Terima kasih atas segala upaya yang dokter berikan"
Aku terdiam . Mendengar percakapan Mama dengan Dokter Bayu. Rasanya seluruh tubuh ini membeku. Kemoterapi. Rambut rontok . Kanker Tulang. Semua itu langsung membuatku pusing. Penyakit yang teganya menggerogoti tubuh ku . Tak ada kata kata lagi yang dapat terucap dari mulut ini. "Ya Tuhan.. Mengapa aku harus menerima cobaan ini? Kenapa harus aku yang menahan beban sesuaah ini? Kenapa harus aku yang mengalami penyakit ini?" . Tapi aku yakin, Tuhan punya rencana indah dibalik ini semua.
Mama keluar dari ruangan Dokter Bayu. Setelah mengucapkan terima kasih kepada dokter bayu , kamu langsung pulang. Diperjalanan aku dan Mama sama sekali tak berbicara. Kami larut dalam fikiran masing masing. Aku bisa merasakan rasa sedihnya Mama sebagai seorang Ibu. Aku tak ingin membuatnya lebih sedih , jadi aku berniat untuk diam saja tanpa mengganggu Mama. Sesampai dirumah , Mama menyuruhku untuk segera beristirahat. Aku segera menuruti kemauannya tanpa berkata apapun. Sesampai dikamar, Aku hanya menulis diary ku . Mencurahkan segala cerita, keluh kesahku , pengalamanku , rasa sakit ku .
Tiba -Tiba muncul rasa sakit yang teramat sangat dari kakiku yang kian lama semakin membesar seperti tumor ganas. Ingin rasanya aku berteriak " Ya Tuhan ... cabutlah rasa sakit ini.. Rasa sakit yang membunuhku secara perlahan ini .. rasa sakit yang tak pernah ku tau seberapa besar.. rasa sakit yang luar biasa ini..."
Tuhan..Tak sanggup aku tahan rasa sakit ini,,
Rasa sakit yang perlahan mematikanku..
Bantu aku Tuhan..
Ingin rasanya aku menyelesaikan semua ini..
Kanker..
Kini kau telah menggerogoti tubuhku..
Entah bagian apa yang sudah mati ditubuhku..
Kini , Hanya rasa sakit yang ku rasa..
Ingin rasanya aku membunuhmu ..
Kau telah merusak tubuh dan semua harapanku..
3 Hari kemudian , Aku dan Mama pergi ke rumah sakit untuk segera melakukan Kemoterapi. Dari rumah aku sudah merelakan jika akhirnya aku harus tak mempunyai rambut lagi. Aku diletakkan diruangan yang menurutku menyeramkan. Sepi dan Sunyi. Hanya itu yang bisa ku rasakan. Disana ada beberapa lampu yang menyorotiku . Akan tetapi, aku tetap merasakan sepi . Aku dibaringkan. Entah sejak kapan , yang pasti tiba tiba aku merasakan ada sesuatu yang mengalir ditubuhku , Dingin sekali . Lalu entah sejak kapan zat yang mengalir ditubuhku tiba tiba menjadi sangat panas . Ingin rasanya aku berteriak , namun apa dayaku aku tak mengeluarkan suara apapun.
" Syukurlah bu.. Ellen dapat menerima semua obat yang telah disuntikkan saat kemo tadi"
" Syukurlah.. Terima kasih dok " Kata Mama sambil terharu.
"Iya sama sama ,Bu . Ini semua berkat anugerah Tuhan "
Aku pun tersadar. Aku sudah berapa di ruang tidurku . Sudah 4 hari aku izin dari sekolah.Tiba-tiba muncul rasa rindu ku terhadap teman teman disekolah. "Seandainya aku bisa bersama sama mereka , bersenang senang , tanpa harus merasakan sakit diseluruh tubuh ini " Kata ku dalam hati .
Dirumah Sakit , Aku hanya boleh keluar hingga taman Rumah Sakit saja ,Rasanya sungguhlah menyakitkan . Tanpa Rambut , tubuhku yang mulai mengecil , kanker yang semakin membesar dan menyebar , Setia[ detiknya aku seakan berasa di neraka saja .
Hari ini , Kemoterapi ku yang ke 3 kalinya . Dokter Bayu selalu menasihatiku setiap kali ia mengecek keadaan ku .
"Mungkin , Hanya rasa sakit yang kau rasakan, Ellen.Tapi Dokter yakin kamu kuat melawan penyakit ini . Dokter yakin Ellen. Bertahanlah walau sakit .. Semua pengorbananmu takkan sia sia "
Kini aku sudah diruangan Kemoterapi . Aku berdoa agar aku diberi keselamatan dari Tuhan.Semoga nanti aku hanya tertidur sebentar namun tidak untuk selamanya . Jangan sekarang Tuhan...
Sebelum ke ruangan kemoterapi , aku sempat menulis sebuah surat untuk Mama dan Dokter Bayu . Entah ada perasaan apa aku ingin menulis surat untuk mereka.
Untuk Dokter Bayu.
Hallo Dokter. Makasih ya atas segala usaha dan perjuanagn dokter yang udah dokter kasih sama Ellen. Semua motivasi dari dokter sangat berpengaruh buat Ellen . Ellen jadi gak suka nangis lagi , Ellen jadi lebih kuat kalo mau Kemo , Makasih ya Dokter . Oh iya , kata kaa dokter yang Ellen suka itu ini loh " Bertahanlah walau sakit . Semua ini tak kan sia sia " Makasih Dokter .
Salam sayang, Ellen.
Untuk Mama
Halo mama . Ellen sayang mama . Makasih mama yang buat selalu ada untuk Ellen. Ellen sayaaaang mama . Perjuangan Mama sangat Ellen butuhkan . Dukungan Mama akan selalu Ellen Rindukan . Makasih mama udah membesarkan Ellen, merawat Ellen dari kecil sampai Ellen harus mengidap penyakit ini . Makasih Mama . Love you
Salam Sayang , Ellen
---
Aku terbangun. Tapi pandangan ku buyar . Semua terlihat samar samar . Ada cahaya terang muncul didepanku . Yang kulihat hanyalah dua orang didepan ku . Aku tak mengenal mereka . Aku tak dapat melihat mereka dengan jelas . Wajah mereka bersinar terlalu terang. Salah seorang dari mereka berkata " Ikutlah ,Ellen . Kamu akan merasakan kedamaian disini. Tanpa rasa sakit itu lagi " . Aku pun meraih tangan nya . Memilih mengikuti mereka dan mendapat kedamaian di sini . Tempat keabadian. Tanpa rasa sakit seperti di Dunia. Walau dunialah yang mengajarkan ku bertahan walau sakit..
Tamat