0
Aku menulis karna aku mencintai itu.
aku menulis apa yg ingin aku tuliskan.
aku menulis apa yang ingin aku bagi dengan semua orang
sejenis kebahagiaan, kebersamaan, kegelisahan, bahkan kesedihan.
aku menulis apa yang ingin aku ungkapkan.

Tak ada seorang pun bisa melarang ku untuk menulis .
Menulis adalah hak semua orang.
siapapun bisa menulis tentang apa saja.
seperti bagaimana kau lalui hari hari disekolah , dimarah oleh orang tua/guru , menabrak seseorang yang kau sukai, atau saat kau berusaha mengerjakan soal ulangan di kelas.

apa saja bisa ditulis.
namun, diperhatikan bagaimana cara kau menceritakan semua itu.
bagaimana cara kau mengungkapkan semua itu.
semua yang kau tulis bisa berbentuk puisi, pantun, cerpen bahkan sebuah novel.

Jangan bilang novel hanya bisa dibuat oleh anak anak sastra atau penulis penulis terkenal ?
lalu awal mula mereka menjadi penulis karena apa? bukankah mereka itu awalnya sama seperti aku bahkan kalian?

namun perbedaannya hanyalah satu, mereka tidak pernah berhenti mencoba.
gagal , ulang lagi
gagal, ulang lagi
gagal, ulang lagi

begitu sampai mereka menjadi penulis terkenal!
mereka tidak pernah menyerah akan sebuah kegagalan.
anggap saja bahwa kegagalan itu adalah pintu masuk  menuju cita citamu

bagiku, semangat juang dan pantang menyerah mereka sangat besar!
kalian tau? kegagalan itu adalah hal yg menyakitkan.


aku pernah gagal . bahkan sering [dalam Hal menulis]

seperti ini :  aku pernah mengirimkan cerpen ku ke sebuah majalah, aku sudah berharap besar bahwa cerpen ku akan di muat dimajalah itu. namun nyatanya? aku naskahku dikembalikan. Aku bersedih. Namun sakit hati yang ku alami tak terlalu dalam karena itu pertama kali aku mengirimkan cerpen utnuk dimuat . Lagi pula , itu majalah terkenal maka persaingannya juga ketat.

lalu cerita selanjutnya,  beberapa waktu lalu, aku mengikui seleksi cerpen untuk diperlombakan ke tingkat kabupaten.
tahun lalu, aku menjadi juara 2. Ya. itu awal yang bagus. namun hanya juara 1 yang diambil untuk perlombaan selanjutnya. tak apa. ini hanya awal.
namun tahun ini, juara 3 pun aku tak dapat. Aku menangis hebat disekolah. menangis tanpa suara. aku tak merasa malu sedikit pun. semua orang menatapku heran. dirumah tangisan ku semakin menjadi. aku mengungkapkan kekesalan ku kepada apa saja. kau tau? sakit hai ini teramat sangat!
bahkan aku sampai membenci hal yang namanya 'CERPEN'!!
begitu sakit hatinya!!

namun, aku sadar , tak ada yang harus disalahkan. nungkin bukan waktunya aku sampi ke tingkat itu. mungkin aku hayus belajar menulis lagi.
dan sekarang, aku berada pada masa masa berusaha.


@chacaclate

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan baik ~

 
Top
onmousedown="return false" oncontextmenu="return false" onselectstart="return false" >